Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo (lahir di
Karawang,
Jawa Barat,
23 Maret 1896 – meninggal
15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah
Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Soebardjo meraih gelar
Meester in de Rechten di
Universitas Leiden Belanda pada tahun
1933.
Dilahirkan di
Karawang,
Jawa Barat, Soebardjo bersekolah di
Sekolah Hogere Burger (Sekolah Menengah Atas),
Jakarta pada tahun
1917. Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di
Universitas Leiden,
Belanda dan memperoleh ijazah
Sarjana Undang-undang pada tahun
1933.
Semasa masih menjadi
mahasiswa, Soebardjo aktif dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi seperti
Jong Jawa dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada bulan Februari
1927, beliau pun menjadi wakil Indonesia bersama dengan
Mohammad Hatta dan para ahli gerakan-gerakan Indonesia pada persidangan antarbangsa "Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah" yang pertama di
Brussels dan kemudiannya di
Jerman. Pada persidangan pertama itu juga ada
Jawaharlal Nehru dan pemimpin-pemimpin
nasionalis yang terkenal dari
Asia dan
Afrika[1]. Sewaktu kembalinya ke Indonesia, beliau aktif menjadi anggota
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dan pada tanggal
17 Agustus 1945, Soebardjo dilantik sebagai
Menteri Luar Negeri pada
Kabinet Presidensial, kabinet Indonesia yang pertama, dan kembali menjabat menjadi Menteri Luar Negeri sekali lagi pada tahun
1951 -
1952. Selain itu, beliau juga menjadi
Duta Besar Republik Indonesia di
Switzerland antara tahun-tahun
1957 -
1961.
Dalam bidang
pendidikan, Sebardjo merupakan
profesor dalam bidang Sejarah Perlembagaan dan Diplomasi Republik Indonesia di Fakultas Kesusasteraan,
Universitas Indonesia.